Banjir dan Longsor Landa Sinjai, Akses Jalan dan Jembatan Terputus
MASSEDDI.COM,SINJAI – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sinjai sejak Jumat malam (04/07/2025) hingga Sabtu pagi (05/07/2025) telah memicu bencana banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan. Dampaknya, sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan parah dan beberapa jalur transportasi, termasuk jalan dan jembatan utama, terputus.
Salah satu fasilitas vital yang mengalami kerusakan berat adalah jembatan gantung yang melintasi Sungai Biroro. Jembatan tersebut runtuh akibat kuatnya arus sungai yang menghantam. Infrastruktur ini berperan penting sebagai penghubung antara Kecamatan Sinjai Timur dan Tellulimpoe, khususnya menghubungkan Desa Biroro dengan Desa Massaile.
Kerusakan serupa juga menimpa Jembatan Bonto Boddong yang menjadi akses penghubung antara Desa Songing dan Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan. Kondisi jembatan kini rusak berat dan tidak memungkinkan lagi dilalui oleh kendaraan bermotor.
Peristiwa longsor juga menyebabkan terputusnya akses jalan di sejumlah lokasi, seperti di jalur poros Desa Kompang dan Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah, serta di Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat. Tumpukan material longsor menutupi badan jalan, mengakibatkan kendaraan tidak bisa melintas.
Di wilayah Kecamatan Sinjai Utara, genangan banjir merendam beberapa jalan utama, antara lain Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Dr. Hamka, Jalan Tondong, serta Jalan Baso Kalaka. Air yang menggenangi jalan menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat dan kelancaran lalu lintas.
Kenaikan volume air turut terjadi di beberapa sungai utama, seperti Sungai Tangka yang melintasi kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lappa, serta Sungai Tui, Sungai Mangottong, dan Sungai Kalamisu di wilayah Sinjai Tengah yang berpotensi meluap.
Menanggapi situasi tersebut, Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Andi Oktave Amir, mengingatkan warga agar tetap siaga dan menjadikan keselamatan jiwa sebagai prioritas utama.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar bantaran sungai, lereng perbukitan, dan wilayah rawan longsor, agar lebih waspada. Segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi peningkatan debit air atau retakan tanah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif, yang juga mengimbau warga agar tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem ini.
“Kami mengajak seluruh warga, terutama yang bermukim di lereng bukit, bantaran sungai, dan daerah rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika melihat tanda-tanda bahaya, segera mencari tempat yang aman," imbau Bupati.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai telah menyiagakan tim siaga bencana dan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk penanganan darurat serta pendataan wilayah terdampak.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi dari pihak berwenang dan tidak panik, serta segera melapor jika terjadi keadaan darurat.
Post a Comment